My Lovely Mother...


Tanggal 31 0gos 2008 mengingatkan saya pada sebuah memori yang paling indah, yang mana sebelum datang ke kota Jakarta di Bumi Indonesia ini, ketika ibu saya berkunjung di salah satu pusat membeli belah di Kedah, ibu mengajak saya untuk shopping bersamanya kerana dia menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi membeli belah di tempat yang bersesak-sesak dengan orang ramai, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami pergi juga ke pusat membeli belah tersebut.

Kami mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas riak2 kecewa di wajah ibu.Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu baju kurung yang cantik . Dan kerana ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah mencuba untuk mengenakannya. Ternyata tangan-tangannya masih belum sembuh sepenuhnya dan hampir lumpuh akibat kemalangan yang tejadi beberapa minggu yang lepas dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya.

Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya. Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari ingatan . Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam sanubari saya. Kemudian pada malam harinya saya pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Dan masih lagi tersisa 3 hari berikutnya saya akan berangkat ke kota Jakarta yaitu pada 3 september 2008. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan sejelasnya, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu.

Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu... Dan pada 13 september 2009, sekembalinya saya ke Malaysia dan tangan ibulah yang pertamakali yang akan saya kucupi… eyman sayang maa…

With Love to All Mother " JIKA KAMU MENCINTAI IBU MU KIRIMLAH
CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA". Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.....
0 ulasan:
/

sahabat